Selasa, 19 November 2013
Pemerintah Tetapkan Passing Grade Tes CPNS
Add caption |
JAKARTA - Pemerintah menetapkan nilai ambang batas (passing grade) kelulusan tes kompetensi dasar (TKD) CPNS 2013 untuk pelamar umum. Ketetapan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 35/2013 tentang Nilai Ambang Batas TKD Seleksi CPNS dari Pelamar Umum tahun 2013.
Menteri PANRB Azwar Abubakar mengungkapkan, nilai ambang batas TKD adalah nilai minimal yang harus dipenuhi oleh setiap peserta ujian seleksi CPNS. “Peserta yang memenuhi nilai ambang batas TKD dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya,” ujar Azwar kepada wartawan, di Jakarta, Senin (04/11).
Dalam Peraturan tersebut dibedakan passing grade antara peserta tes dengan sistem computer assisted test (CAT) dengan lembar jawab komputer (LJK). Pasalnya, jumlah soal antara keduanya juga berbeda. Untuk CAT, jumlah soalnya 100, terdiri dari 35 soal karakteristik pribad, 30 soal intelegensia umum, dan 35 soal wawasan kebangsaan. Sedangkan tes dengan sistem LJK, jumlah soalnya ada 120, yakni karakteristik pribadi 45 soal, intelegensia umum 35 soal, dan wawasan kebangsaan 40 soal.
Dijelaskan, seperti halnya passing grade tahun lalu, nilai untuk setiap kelompok soal harus terpenuhi, tidak berdasarkan akumulasi nilai.
Untuk peserta TKD dengan sistem CAT nilai karakteristik pribadi minimal harus mencapai 60% dari nilai maksimal yakni 175, yakni 105. Sedangkan intelegensia umum, nilai minimalnya 75 (50%) dari nilai maksimal, dan wawasan kebangsaan nilai minimalnya 70. Adapun passing grade untuk peserta TKD dengan sistem LJK, nilai karakteristik pribadi minimal 108, intelegensia umum minimal 70, dan wawasan kebangsaan 64.
Dijelaskan juga bahwa penilaian untuk tes karakteristik pribadi (TKP) tidak ada nilai 0 (nol), tetapi kisaran skornya 1 – 5. Sedangkan nilai untuk intelegensia umum dan wawasan kebangsaan, kalau salah 0 (nol) kalau benar nilainya 5 (lima).
Menteri Azwar Abubakar menekankan kepada para pejabat pembina kepegawaian instansi pemerintah penyelenggara seleksi CPNS dapat menentukan kelulusan TKD CPNS di instansi masing-masing sesuai dengan ketentuan Permen PANRB No. 35/2013 ini.
Menurut rencana, Panselnas CPNS 2013 akan mengumumkan hasil TKD bagi yang menggunakan LJK pada tanggal 4 Desember 2013. Sementara yang menggunakan CAT peserta dapat mengetahui hasilnya saat ujian berlangsung, sehingga bisa memperhitungkan sendiri, apakah dia lulus atau tidak.
Ditambahkan, meskipun peserta memenuhi passing grade, bisa saja dia tidak lulus. Sebab dalam satu formasi hanya dibutuhkan 2 orang, tetapi yang memenuhi passing grade ada 10 orang. Tentu yang akan diterima hanya mereka yang nilainya paling tginggi. Ini bisa terjadi terutama bagi instansi yang tidak melaksanakan tes kompetensi bidang (TKB).(Teguh/HK dan Ags/HUMAS MENPANRB)
Passing Grade bagi instansi yang menggunakan CAT
Kriteria nilai ambang batas |
nilai ambang batas
|
|
1
|
60 % dari nilai maksimal tes karakteristik pribadi |
105
|
2
|
50 % dari nilai maksimal tes intelegensia umum |
75
|
3
|
40 % dari nilai maksimal tes wawasan kebangsaan |
70
|
Passing Grade bagi instansi yang menggunakan LJK
Kriteria nilai ambang batas |
nilai ambang batas
|
|
1
|
60 % dari nilai maksimal tes karakteristik pribadi |
108
|
2
|
50 % dari nilai maksimal tes intelegensia umum |
70
|
3
|
40 % dari nilai maksimal tes wawasan kebangsaan |
64
|
"BERSAMA PAUD CAHAYA ILMU MENDIDIK ANAK BANGSA YANG KURANG MAMPU"
BAGI REKAN-REKAN YANG INGIN MENJADI DONATUR DI PAUD CAHAYA ILMU BISA TRANSFER KE :
BRI : 4804 01 006382 535 AN PAUD CAHAYA ILMU
BRI : 4804 01 006913 530 AN. SARINAH
MANDIRI : 126 000 626 4849 AN. MUHAMAD SANI
PAUD CAHAYA ILMU
JL.ANGGUR RT.05 RW.08 BLOK.DF 26
PERUM GAPERI BOJONG DEPOK BARU
KEDUNG WARINGIN
BOJONGGEDE-BOGOR
paudcahayailmu@gmail.com
no.tlp 021-32122971
Kamis, 14 November 2013
PROFIL DIREKTORAT PPAUD
FUNGSI DAN TUJUAN
Pendidikan anak usia dini memiliki
fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi
perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial
dan emosional.
Berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara perkembangan yang
dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan
selanjutnya. Misalnya, anak-anak yang hidup dalam lingkungan (baik di
rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi dengan menggunakan
bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan dan mengucapkan
kata-kata dengan benar, sehingga ketika mereka masuk sekolah, mereka
sudah mempunyai modal untuk membaca.
Sehubungan dengan fungsi-fungsi
yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan pendidikan anak usia dini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.
- Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.
- Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD).
VISI
Terwujudnya anak usia dini yang
cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik
fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
MISI
- Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD melalui pnyelenggaraan PAUD yang mudah dan murah, tetapi bermutu.
- Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan layanan PAUD.
- Memberikan layanan yang prima (efektif, efisien, akuntabel, transparan) kepada masyarakat di bidang PAUD.
TIGA PILAR KEBIJAKAN PAUD
-
Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada semua anak antara lain melalui :
- Pemberdayaan semua potensi yg ada di masyarakat.
- Keberpihakan kpd anak-anak yg kurang beruntung.
-
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing antara lain dengan cara :
- Mengupayakan PAUD yg murah dan mudah, tetapi bermutu.
-
Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan pendidikan (PAUD) antara lain dengan cara meningkatkan :
- Keterbukaan, kemudahan dan fleksibilitas di bidang layanan PAUD kepada masyarakat.
SASARAN PAUD
-
Sasaran Utama :
- Anak lahir s/d usia 6 tahun (utamanya yang belum mendapat layanan PAUD Jalur Pendidikan Formal),prioritas 2-4 th.
Th 2009 ditargetkan 35% anak 2-4 th terlayani di PAUD Nonformal, dan 53,90 % Anak usia 0-6 tahun terlayani di PAUD Formal dan Nonformal.
- Anak lahir s/d usia 6 tahun (utamanya yang belum mendapat layanan PAUD Jalur Pendidikan Formal),prioritas 2-4 th.
-
Sasaran antara :
- Orang tua/keluarga, calon orangtua.
- Pendidik dan Pengelola PAUD.
- Semua Lembaga Layanan Anak Usia Dini.
- Para tokoh masyarakat dan stakeholders PAUD.
-
Jalur Formal :
- Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat.
-
Jalur Nonformal :
- Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat.
-
Jalur Informal :
- Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan.
Catatan : Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
[(UU No. 20 Th 2003, Pasal 28, ayat (1)] .
BRI : 4804 01 006382 535 AN. PAUD CAHAYA ILMU
BRI : 4804 01 006913 530 AN. SARINAH
PAUD CAHAYA ILMU
Jl. Anggur Rt.05/08 Blok DF.26 Perum gaperi Bojong Depok baru.
Kedung Waringin Bojonggede-Bogor
paudcahayailmu@gmail.com
NO TLP: 021-32122971
[(UU No. 20 Th 2003, Pasal 28, ayat (1)] .
"paud cahaya ilmu bersama mendidik anak bangsa yang kurang mampu"
Bagi anda yang ingin mendonasikan dananya atau lainnya
BRI : 4804 01 006382 535 AN. PAUD CAHAYA ILMU
BRI : 4804 01 006913 530 AN. SARINAH
PAUD CAHAYA ILMU
Jl. Anggur Rt.05/08 Blok DF.26 Perum gaperi Bojong Depok baru.
Kedung Waringin Bojonggede-Bogor
paudcahayailmu@gmail.com
NO TLP: 021-32122971
Kamis, 31 Oktober 2013
DONASI ANDA MEMBANTU ANAK BANGSA YANG KURANG MAMPU
BERSAMA PAUD CAHAYA ILMU MENDIDIK ANAK BANGSA
MENUJU INDONESIA KUAT
VISIMenyiapkan generasi yang cerdas dan mandiri secara intelektual emosional sosial dan spiritual serta membentuk Ahlak yang mulia.
MISI
1. Menanamkan nilai-nilai moral dalam kebiasaan sehari-hari
2. Menanamkan nilai-nilai pengetahuan global
3. Menambahkan kecintaan terhadap lingkungan negara dan agama
4. Menanamkan kemandirian dan kesabaran anak
TUJUAN DIDIRIKAN PAUD CAHAYA ILMU
1. Memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
2. Memberikan kesempatan pendidikan anak usia dini bagi anak Yatim dan keluarga kurang mampu melalui program pelayanan khusus
3. Menanamkan nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan sejak dini
4. Memberikan stimulasi atau rangsangan agar anak mencapai tingkat perkembangan kecerdasan secara optimal
5. Memfasilitasi rasa ingin tahu anak dalam suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangannya.
PROGRAM MUHARAM 1435 H
"Memberikan santunan kepada Siswa-siswi Kurang mampu / Yatim Piatu"
BAGI SAUDARA-SAUDARA REKAN DAN KERABAT YANG INGIN MENDONASIKAN DANANYA UNTUK PROGRAM TERSEBUT DAPAT MENTRANSFER KE REKENING
BRI : 4804 01 006382 535 AN. PAUD CAHAYA ILMU
BRI : 4804 01 006913 530 AN. SARINAH
PAUD CAHAYA ILMU
Jl. Anggur Rt.05/08 Blok DF.26 Perum gaperi Bojong Depok baru.
Kedung Waringin Bojonggede-Bogor
paudcahayailmu@gmail.com
NO TLP: 021-32122971
"PAUD CAHAYA ILMU BERSAMA MENDIDIK ANAK BANGSA"
Rabu, 30 Oktober 2013
Menjadi guru PAUD yang kreatif
Dalam mengajar kita juga harus menghargai proses tidak semata hasil. Sering kali guru menilai dan menghargai murid dari hasil kerja saja. Sementara proses yang dijalani siswa selama menjalani proses belajarnya jarang diapresiasi.
Faktanya keberhasilan didalam kelas sangatlah dipengaruhi bagaimana kemampuan guru untuk mampu mengalihkan situasi dari yang membosankan, menjenuhkan dan tegang menjadi rilek, bersemangat dan merasa senang mendengarkan orang yang sedang berbicara di depan.
Karena dengan pengalaman baik dan menyenangkan dalam belajar akan berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan si anak. Untuk mendukung itu semua diperlukan guru yang Kreatif.
Beranda
Kurikulum
Kurikulum
Indikator
Penilaian
Pembelajaran
Diri Sendiri
Lingkunganku
Kebutuhanku
Binatang
Tanaman
Rekreasi
Pekerjaan
Air, Api dan Udara
Alat Komunikasi
Tanah Airku
Alam Semesta
Administrasi
Guru
Tata Usaha
Lagu
Umum
Keagamaan
Daerah
Asing
Tepuk
Artikel
Home » Artikel » Menjadi guru PAUD yang kreatif
Menjadi guru PAUD yang kreatif
Menjadi Guru PAUD yang Kreatif
Berikut 10 tips atau kiat menjadi guru PAUD yang kreatif.
Saya ambil dari buku yang berjudul "Motivasi dan Manajemen PAUD" karangan Yunus Abidin, S.Pd M.Pd. dkk...
1. Berfikir Inovatif
Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya.
2. Percaya Diri
Tentu saja sifat percaya diri dan selalu ingin berkembang ada pada diri guru yang kreatif. Tidak mudah memang menjadi seorang guru yang kreatif, karena karya apapun yang dia ciptakan harus kembali kepada anak didiknya.
3. Tidak Gaptek
Gaptek ( Gagap Teknologi ) bisa menjadi penghambat seorang guru untuk menjadi kreatif. Guru yang kreatif harus peka terhadap perkembangan jaman. Dia bisa mengkombinasikan yang bersifat "kuno" menjadi sesuatu yang menarik. Artinya bisa menggabungkan sesuatu yang kuno dengan yang modern. Misalnya, memvariasikan permainan tradisional dengan permainan modern.
4. Materi Pelajaran yang diberikan menjadi mudah dimengerti.
Tidaklah muah mentransfer ilmu dari seorang guru menuju ke anak didiknya. Namun itulah tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang guru.
Namun seorang guru yang kreatif akan mencoba berbagai cara agar anak didiknya mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.
5. Terus Belajar dan Belajar
Tidak ada kata puas untuk seorang guru yang kreatif. Maksudnya suatu guru yang kreatif adalah suatu semangat untuk terus mengembangkan diri demi kebaikan diri sendiri, anak didik dan lembaga.
6. Cerdas Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya
Dengan kepekaan yang dimiliki guru yang kreatif akan berusaha untuk memanfaatkan dan mengembangkan talenta yang dimiliki oleh anak didiknya, misal dengan memberikan kesempatan anak didiknya untuk tampil di acara-acara sekolah.
7. Kooperatif
Seorang guru yang kreatif senantiasa belajar dari orang lain. Dengan kata lain, guru yang kreatif harus dapat bekerja sama dengan sesama guru, anak didik, kepala sekolah, dan pihak-pihak yang berada di lingkungan sekolah.
8. Pandai memanfaatkan "Apa Yang Ada"
Biasanya guru yang kreatif pandai memanfatkan apa yang ada di dalam sekolah. Kertas bekas pun bisa menjadi sarana belajar yang menarik, dan disampaikan dengan cara belajar yang menarik pula.
9. Bisa Menerima Kritik
Sebuah kritik bukanlah sesuatu yang menyakitkan bagi guru yang kreatif. Justru dengan kritiklah bisa belajar dari kekurangannya dan kesalahannya. Dia akan berpikir bagaimana caranya agar kekurangannya bisa diminimalkan atau bahkan menjadi sebuah kelebihan, dan tidak mengulang kesalahan yang sama.
10. Mengajar dengan Cara Menyenangkan
Seorang guru yang kreatif tidak ingin anak didiknya meraa bosan dan tertekan pada saat dia memberikan sebuah materi pelajaran kepada anak didiknya. Maka dia akan selalu mencari cara agar anak didiknya merasa nyaman dengan cara mengajar yang dia berikan.
Selasa, 29 Oktober 2013
ANUGERAH PIALA CITRA ALA KABUPATEN BOGOR
Seperti itu kiranya gambaran perayaan hari ulang tahun ke-530 Bogor, ala Pemerintah Kabupaten. Bupati Bogor Rachmat Yasin tampaknya ingin memanjakan masyarakat dengan berbagai suguhan hiburan berkelas. Beberapa insan pelayan masyarakat diberi anugerah dan diperlakukan bak artis panggung hiburan, serta mendapat hadiah tiket perjalanan umrah ke tanah suci.
Belum puas menikmati berbagai hiburan itu, belasan ribu tamu undangan yang merupakan pengurus RT dan RW se-Kabupaten Bogor masih ‘digoyang’ oleh entakan gendang dari lagu-lagu penyanyi Ayu Ting-Ting serta Ridho Rhoma.
Keceriaan pun kian terasa tatkala entakan kaki dan goyangan para undangan mengiringi lantunan tembang-tembang pamungkas dari H Rhoma Irama.
“Meriah sekali, semua ikut bergoyang seperti diguncang gempa,” ujar Syaiful Rochman (34) warga Bojonggede.
Semua kemeriahan itu terbalut dalam bungkus perayaan Hari Jadi ke-530 Bogor (HJB), tingkat Kabupaten. Ketua Panitia HJB Dadang Irvan menuturkan, selain silaturahmi dan berbagai hiburan menarik, Pemkab Bogor juga memberikan penghargaan dalam bentuk Tegar Beriman Award untuk aparatur dan masyarakat teladan, yang terbagi dalam 18 kategori.
Di antaranya RT Teladan, RW Teladan, Kepala Desa Teladan, Camat dan PKK Teladan, Siswa Berprestasi, Guru Teladan, Babinsa Teladan, Babinkamtibmas Teladan, Bidan Desa Teladan, Kelompok PAUD Teladan dan yang lainnya.
“HJB sekarang akan beda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun sebelumnya hanya dirasakan oleh aparatur saja, tapi sekarang adanya Tegar Beriman Award dengan keterlibatan masyarakat yang kurang lebih berjumlah 18.000, berarti ini akan dirasakan masyarakat Kabupaten Bogor. Jadi jangan cuma aparat yang merasakan, inilah Hari Jadi Bogor ke-530, daerah yang selama ini kita tinggali,” terangnya.
Terlebih, lanjut dia, bupati menegaskan bahwa pengurus RT dan RW adalah ujung tombak pelayan masyarakat. Sehingga tak salah jika sekali waktu diadakan silaturahmi akbar dengan sedikit hiburan. Masyarakat yang hadir dalam peringatan HJB berasal dari 40 kecamatan, 430 desa, 3.000 RW, dan sekitar 14 ribu RT se-Kabupaten Bogor.
“HJB bukan milik pejabat, pertama kalinya kita undang RT dan RW se-Kabupaten Bogor karena kita harus bersyukur bersama-sama atas ulang tahun Bogor. Mereka adalah para pejuang pembangunan Kabupaten Bogor,” kata dia menirukan pidato RY.
Anugerah Tegar Beriman Award diberikan kepada 18 orang. Mereka adalah para RT teladan, RW teladan, bidan, guru, dokter, penyuluh kb berprestasi, penyuluh pertanian, perawat, siswa teladan, babinsa, babinkamtibmas, dan para pelayan masyarakat lainnya. Selain award mereka juga menerima hadiah berupa uang tunai dan umrah.
Peraih Tegar Beriman Award di antaranya Agus Saripudin, Guru teladan SMA Negeri 1 Leuwiliang, Endang Susilowati, Paud terbaik dari Paud An Nahl Bojonggede, Serda Sulaiman, Babinsa teladan Koramil Sukaraja, Hajah Tuti sebagai UKM Yogurt Cisarua teladan, Jujum Suhi Linmas teladan dari Kecamatan Leuwiliang, Lia Ermalia Bidan terbaik dari Puskesmas Leuwiliang, Lili S. Agustin Dokter teladan dari Puskesmas Bojonggede, Zaini Anwar RW teladan di Kecamatan Gunungsindur, dan beberapa orang lainnya seperti 10 RT teladan yang ada di Kabupaten Bogor. (Bas)
Tingkatkan Profesionalitas Guru PAUD
KOTA-Menjamurnya lembaga pendidikan usia dini (PUD) di Pamekasan. belum berbanding lurus dengan kemampuan sumberdaya rnanusisa (SDM) tenaga guru. Kondisi itu mendapat perhatian dari himpunan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini (Himpaudi). Salah satu terobosan yang di lakukan degan menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) berjenjang tingkat dasar untuk guru PAUD.
Kegiatan itu dilakukan selama lima hari, mulai 8 hingga 12 oktober di aula SMKN lll Pamekasan. Lebih dari 200 guru antusias mengikuti rangkaian diklat tersebut. Himpaudi Pamekasan Sitti Sunarsih mengatakan, diklat merupakan bagian dari program kerja Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) PAUD. Diklat kali ini merupakan yang kedua kalinya Hingga saat ini, sudah tercatat ada 510 alumni yang telah mengikuti diklat berjenjang tingkat dasar. Fakta di lapangan menurutnya. masih banyak tenaga guru PUD tidak paham mengenai cara pembelajaran anak usia dini yang efektif.
Hal itu disebabkan karena guru tidak paham tentang dunia dan perkembangan anak usia dini. “Praktis, gaya pembelajaran yang digunakan disamakan dengan pendidikan sekolah pada umumnya.” ujarnya. Selama lima hari itu, sambungnya, seluruh peserta diberikan berbagai materi dasar. Di antaranya, kebijakan PAUD P2TK. kebijakan PAUD Pamekasan, etika dan karakter anak usia dini, serta materi dasar lainnya. Untuk kegiatan lanjutan. Himpaudi mewajibakan peserta mengikuti tugas mandiri, berupa praktik mengajar di lembaga PAUD selama 25 hari. (radar)
ASMAUL HUSNA
99 asmaul husna dan artinya
99 Asmaul husna dan artinya
1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang
3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai
4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat
6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi
8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan
9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya
10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran.
11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan
13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa
16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia
17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki
21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki
22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat
23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat
24. (Al Mu’izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum
29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus
31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada
32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih
36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi
37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan
40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran
42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia
43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi
44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang
48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi
53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh
55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai
59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan
60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup
63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului
72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh
73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya
77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai
78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan
80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan
82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan
85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan
86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil
87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan
88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya
89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan
90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan
91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya
92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya
94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai
99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
Senin, 27 Mei 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Contoh laporan PTK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
I.
JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI
PEMANFAATAN MEDIA PIRING KERTAS OLEH GURU BAGI SISWA KELOMPOK B TK AN-NAHL
BOJONGGEDE-BOGOR PADA SEMESTER I TAHUN 2012/2013
II. BIDANG KAJIAN
-
KREATIVITAS
-
MEDIA PIRING KERTAS
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillah
Wasyukurillah, segala puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu
Wata’ala yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, Inayah serta kemudahan dalam
penyusunan Laporan Penelitaan Tindakan Kelas (PTK) dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga para sahabat serta para pengikutnya. Amma
ba’du.
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini yang kami lakukan pada bulan Oktober s/d bulan
Desember 2012 yang berlokasi di PAUD
AN-NAHL desa Waringin Jaya kecamatan Bojonggede, dilaksanakan dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengajukan
proposal terlebih dahulu yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA
MELALUI PEMANFAATAN MEDIA PIRING KERTAS BAGI SISWA KELOMPOK B PAUD AN-NAHL
BOJONGGEDE-BOGOR TAHUN AJARAN
2012-2013”
Dalam
penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini tentunya tak lepas dari
bantuan pihak-pihak lain, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun haturkan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Ibu Nuraini, MPd selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Penelitian TindakanKelas (PTK)
2.
Ibu Hj. Endang Susilowati selaku kepala sekolah Paud An-nahl.
3.
Guru-guru Paud An-nahl
4. Anak-anak murid kelompok B Paud An-nahl
5. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu
dalam penyusunan laporan PTK ini
Penyusun
menyadari akan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki sehingga laporan ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak. Terakhir penyusun berharap semoga laporan
ini dapat menjadi berkah dan manfaat bagi kami khususnya dan kepada siapa saja
yang membacanya. Semoga Allah mengabulkan dan memberi kemudahan pada kita
semua. Aamin.
Bojonggede,
27 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
C.
TUJUAN PENELITIAN
D.
LINGKUP PENELITIAN
E.
MANFAAT PENELITIAN
BAB II. KAJIAN
PUSTAKA
BAB III. RENCANA
DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.
JADWAL PENELITIAN
B.
BIAYA PENELITIAN
C.
PERSONALIA PENELITI
BAB IV.
METODOLOGI PENELITIAN
BAB V. HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB VI. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B.
SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK
Sebagian besar
kemampuan siswa TK/PAUD dalam membentuk atau menggambar suatu binatang berkaki
4 mengalami kesulitan dalam mengembangkan kreativitasnya. Hal tersebut dialami
pula oleh siswa PAUD An-nahl Kelompok B Bojonggede Bogor tahun pelajaran
2012/2013 penyebab dari kesulitan siswa PAUD An-nahl karena dalam menggambar
atau membentuk binatang sangat susah dalam membentuk bagian-bagiannya, seperti
bagian kepala, badan, kaki dan ekornya, selain itu juga kreativitas guru yang
masih kurang sehingga belum atau tidak pernah mengajarkan kepada siswanya untuk
dapat memanfaatkan media untuk membuat suatu bentuk binatang yang berkaki empat.
Oleh karena itu peneliti melakukan pengamatan dengan melakukan tindakan
sekaligus memberikan contoh kepada subjek cara membuat beberapa bentuk binatang
dengan memanfaatkan media kardus susu bekas. Dan selanjutnya dengan menggunakan
media piring kertas, hal ini diharapkan kreativitas subjek dalam membuat bentuk
binatang jadi meningkat. Oleh karena itu subjek melakukan tindakan dengan
menentukan metode penelitian yaitu metode penilitian tindakan kelas dan
selanjutnya menentukan tindakan yang dilakukan pada dua siklus dan penelitian
ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dimana analisa datanya
berdasarkan hasil wawancara atau observasi dan reflleksi dan kondisi awal.
Siklus I dan II dan tiap siklus terdiri dari planning , acting, Observing, dan
Reflecting. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pembelajaran tindakan yang
mengacu kepada salah satu teori yaitu menurut Barron (1969) yang mengatakan
bahwa “kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu
yang baru “ maka melalui pemanfaatan media kardus bekas dilanjutkan dengan
piring kertas + stick es cream dapat dihasilkan beberapa bentuk binatang yang
hasil karyanya dari mulai kurang rapih dan belum serasi sampai menjadi rapih,
serasi dan bentuk binatangnya yang lebih bervariatif seperti binatang Kucing,
Jerapah, Gajah, Sapi, Kerbau, Kelinci, dan Kuda.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan
yang menyenangkan dengan prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”.
Berangkat dari sinilah pembelajaran yang ada di TK harus dicermati, sehingga
apa yang diharapkan, yakni agar anak-anak lebih mandiri dalam segala hal sesuai
dengan kapasitas anak bisa ditercapai. Metode pengajaran yang tepat dan cermat
akan mengarahkan anak-anak pada hasil yang optimal.
Oleh karena itu peningkatan dan pengembangan kreativitas
sejak usia dini sangat penting sebab dapat memupuk, merangsang, dan
mengembangkannya dengan cara memanfaatkan media yang ada seperti media piring
kertas yang akan digunakan untuk membentuk binatang berkaki empat.
Mengapa kretivitas begitu bermakna dalam hidup? Mengapa
kretivitas perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak didik ?
1. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan
(mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri merupakan
kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1967).
Kretivitas merupakan manisfestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.
2. Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk
melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,
merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian
dalam pendidikan (Guilford, 1967). Di sekolah yang terutama dilatih adalah
penerimaan pengetahun ingatan, dan penalaran (berpikir logis)
3. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan
bagi lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
4.
Kreativitaslah
yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya . Dalam era
pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung
pada sumbangan kreatif, berupa ide – ide baru, penemuan – penemuan baru, dan
perilaku kreatif dipupuk sejak dini.
B. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
a. IDENTIFIKASI
MASALAH
-
Mengapa kemampuan siswa TK An-nahl dalam
membentuk atau menggambar suatu binatang khususnya berkaki empat, mengalami
kesulitan dalam menggembangkan kreativitasnya untuk menciptakan suatu bentuk
atau gambar binatang berkaki empat.
-
Karena
sulitnya siswa TK An-nahl dalam membentuk atau menggambar binatang berkaki
empat, maka perlu ditingkatkan dorongan oleh guru kepada siswa untuk dapat
berkreasi dalam membentuk atau menggambar binatang berkaki empat.
-
Bagaimana caranya agar kreativitas anak dalam
membentuk atau menggambar binatang berkaki empat muncul maka guru memberikan
contoh dalam membentuk binatang berkaki empat melalui pemanfaatan media berupa
piring kertas.
-
Maka yang dilakukan guru agar kreativitas anak
dalam membentuk atau menggambar suatu bintang berkaki empat dapat meningkat
yaitu dengan cara memberikan contoh dalam pembuatan suatu bentuk binatang
berkaki empat dengan cara memanfaatkan media piring kertas untuk dibuat menjadi
berbagai bentuk binatang berkaki empat.
b. PEMBATASAN
MASALAH
-
Variabel yang diteliti adalah kreativitas siswa
dan media piring kertas
-
Apa yang dimaksud dengan kreativitas siswa.
c. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang identifikasi
masalah dan pembatasan masalah tersebut diatas maka diajukan rumusan masalah
sebagai berikut:
-
Apakah melalui
pemanfaatan media piring kertas dapat meningkatkan kretivitas siswa TK
An-nahl
-
Sejauh manakah kemandirian anak kelompok B di TK
An-nahl
-
Sejauh manakah metode pembelajaran kreativitas
dengan menggunakan media piring kertas siswa
kelompok B di TK An-nahl dalam
meningkatan kemandiriaan anak?
d. HIPOTESIS
-
Berdasarkan atas rumusan masalah sebagai mana
diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Menggunakan metode unjuk kerja dengan media
piring kertas dapat meningkatkan kemandirian siswa TK kelompok B di TK An-nahl
Bojonggede-Bogor.
C. TUJUAN
PENELITIAN
-
Diharapkan dalam penelitian ini kami dapat mengetahui
sejauh mana kreativitas siswa melalui pemanfaatan media piring kertas di TK
An-nahl Bojonggede-Bogor.
-
Diharapkan adanya kemandirian siswa TK kelompok B
di TK An-nahl Bojonggede-bogor.
-
Diharapkan adanya kretivitas anak dengan media
piring kertas dalam meningkatkan kemandirian siswa TK kelompok B di TK An-nahl
Bojonggede-Bogor.
D. LINGKUP
PENELITIAN
Agar dalam pembahasan ini tidak terlalu meluas maka pembahasan hanya
difokuskan pada penggunaan metode unjuk kerja dengan menggunakan media piring
kertas kaitannya dengan kemandirian siswa TK kelompok B. Penelitian ini dilakukan di TK An-nahl Bojonggede-Bogor.
E. MANFAAT
PENELITIAN
-
Secara teoritis kegunaan penelitian ini dapat
memperbanyak atau memperkaya tentang variasi metode unjuk kerja dengan
penggunaan media piring kertas dibidang pengembangan kemampuan kreativitas di
TK.
-
Bisa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi para pengajar dalam rangka untuk memberikan variasi pengajaran agar tidak
menjenuhkan.
-
Adapun
manfaat untuk sekolah dapat menjadi suatu media untuk memperkenalkan kepada
anak tentang macam-macam binatang dan dapat didisplay agar memberitahukan dan
memperlihatkan kepada khalayak tentang kreativitas siswa dalam membentuk
binatang berkaki empat dengan menggunakan media piring kertas.
-
Manfaat untuk Guru yaitu lebih mudah mengajarkan
kepada siswa dengan media piring kertas karena mudah didapat dan mudah dibuat
bentuk-bentuk bintang berkaki empat, yang tidak sering dijumpai siswa. Dengan
membuat kreativitas ini guru bisa memperlihatkan kepada anak-anak bagaimana
cara
membuat kreativitas tersebut secara
langsung dapat dilihat siswa.
-
Manfaat bagi siswa yaitu siswa merasa senang
dalam kegiatan pembelajaran disekolah karena dapat membuat kretivitas binatang
berkaki empat dengan menggunakan media piring kertas dengan mandiri. Dan siswa
juga menjadi mudah paham dan mengerti, karena langsung melihat media yang
dibuat oleh guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.
Landasan
Teori
a.
Kreativitas
Teori
Rogers menekankan (1962) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecendrungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.
Teori
Clark Moustakis ( 1967 ), psikolog humanistik lain yang terkemuka, menyatakan
bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,
dengan alam, dan dengan orang lain.
Teori
Rhodes (1961) dalam isaksen (1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi
tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan
dalam istilah Pribadi ( Person ), Proses
dan Produk. Kreatifitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan
yang mendorong (press) individu ke perilaku kreativ. Rhodes menyebut ke empat
jenis definisi tentang kreativitas ini sebagai “Four P’s of creativity: Person,
Process, Press, Product”
Definisi
tentang kreativitas berdasarkan Empat P menurut para pakar:
-
Definisi
Pribadi, Menurut Hulbeck (1945) “ Tindakan kreativ muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya”
-
Definisi
Proses, menurut Torrance (1988) ini meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah
mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.
-
Definisi
Produk, menurut Barron (1969) yang menyatakan bahwa “ kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru”.
-
Definisi
Press (dorongan), menurut Simpson (dalam Vernon, 1982) merujuk pada aspek
dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai “ the initiative that one manifests by his
power to break away from the usual sequence of thought”. Mengenai Press
dari lingkungan , ada lingkungan yang tidak menghargai imanjinasi atau fantasi,
dan menekankan kreativitas dan inovasi.
b.
Media
Kata media
berasal dari bahasa Latin Medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach & Ely
(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dikemukakan oleh para ahli
yang sebagian diberikan berikut ini
Henich
dkk, (1982) Mengemukakan
istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan
penerima jadi seperti, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan,bahan cetakan, dan jenisnya adalah media komunikasi.
Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai
semua bentuk perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Webster
(1983:105) “ art “ adalah keterampilan
(skill) yang diperoleh lewat pengalaman, study dan observasi.
c.
Media
Piring Kertas
Merupakan
alat kreativitas yang digunakan dalam
pembelajaran untuk membuat bentuk – bentuk binatang berkaki empat dengan piring
dari kertas yang di buat berupa kepala, badan binatang berkaki empat.
BAB III
RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
a.
Rencana Penelitian
1.
Subjek
Penelitian
Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B PAUD An-Nahl Bojonggede Bogor
dengan jumlah 38 anak.
Pertimbangan
penulis mengambil subjek penelitian tersebut dimana siswa kelompok B telah
mampu dan memiliki kemandirian dalam membuat kreativitas menggunakan media
piring kertas untuk membuat bentuk-bentuk binatang berkaki empat.
2.
Tempat
Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis mengambil lokasi di PAUD An-Nahl Bojonggede Bogor,
Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada
sekolh tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang
luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3.
Waktu
Penelitian
Dengan
beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu
penelitian selama satu minggu di bulan November. Waktu dari perencanaan sampai
penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I tahun pelajaran
2012/2013.
4.
Lama
Tindakan
Waktu
untuk melaksanakan tindakan pada bulan November, mula dari siklus I, Siklus II
dan Siklus III.
b. Prosedur Penelitian
Prosedur
penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1.
Perencanaan
Meliputi penyampaian materi
pelajaran, latihan soal, pembahasan latihan soal, tugas pekerjaan rumah(
kegiatan penelitian utama ) pembahasan PP, ulangan harian.
2.
Tindakan (
Action )/ Kegiatan mencakup
a.
Siklus I ,
meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup,
b.
Siklus II,
( sama dengan I )
c.
Siklus
III, ( sama dengan I dan II )
3.
Refleksi,
dimana perlu adanya pembahasan antar siklus-siklus tersebut untuk menentukan
kesimpulan atau hasil dari penelitian.
A. JADWAL PENELITIAN
NO
|
KEGIATAN
|
MINGGU KE
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Proses pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Analisis data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyusunan hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pelaporan hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. BIAYA PENELITIAN
Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi
tanggung jawab kami sebagai peneliti, adapun biaya tersebut adalah :
1.
Print
naskah sebanyak 15 lbr x @Rp.1.000,- =Rp.
15.000,-
2.
Foto Copy
Naskah 15 lbr x 4 = 60 lbr x @Rp. 200,- =Rp.
12.000,-
3.
Jilid
Naskah 4 x @Rp. 3.000,- =Rp.
12.000,-
4.
Lain-lain =Rp.
50.000,-
JUMLAH =Rp. 89.000.-
C. PERSONALIA PENELITI
Penelitian ini melibatkan Tim peneliti, Identitas
dari tim tersebut adalah :
1.
Nama : Sarinah
NIM :
5071010109521
Pekerjaan :
Tutor PAUD Cahaya Ilmu
Tugas dalam penelitian :
Pengetikan Proposal PTK dan penyusunan data
2.
Nama :
Nyimasri
NIM :
5071010109516
Pekerjaan :
Tutor TK Islam Al-Aisyah
Tugas dalam penelitian :
Pengumpulan dan analisis data
3.
Nama :
Farikhah
NIM :
Pekerjaan :
Tutor TKQ Nurul Falah
Tugas dalam penelitian :
Pengumpulan dan analisis data
4.
Nama : Endang
Susilowati
NIM :
5071010109490
Pekerjaan :
Tutor PAUD An-Nahl
Tugas dalam penelitian :
Peneliti objek secara langsung
BAB IV
METOLOGI PENELITIAN
A. Setting
Penelitian
1. Waktu
Penelitian
Penelitian yang kami lakukan dimulai
dari awal bulan November, dari mulai persiapan penyusunan proposal, penyusunan
instrument, diantaranya kami melakukan Observasi, wawancara serata mencari
dokumen atau arsip yang mendukung penelitian kami sampai menganalisa dan
pembahasan dari laporan ini, sampai diakhiri bulan Desember.
2. Tempat
Penelitian
a. kami melakukan penelitian di PAUD
An- Nahl Bojonggede kelompok B tahun pelajaran 2012/2013.
b. Peneliti mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data peluang waktu yang luas, dan subjek penelitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
B. Subjek
Penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa
kelompok B PAUD An-nahl Bojonggede dengan jumlah siswa 38 anak, namun kami
mengambil sampling dari 1 kelas kelompok B1 nya saja yang berjumlah 13 siswa
terdiri dari siswa perempuan dan siswa laki-laki .
Adapun latar
belakang dari orang tua para siswa tersebut dari kalangan ekonomi menegah
kebawah.
C. Sumber Data
Data diperoleh dari pengamatan dan
hasil unjuk kerja berupa pembuatan beberapa binatang dengan mengunakan media
kardus bekas dan piring kertas. Serta wawancara dengan subjek dan arsip yang
didapatkan pada saat melakukan penelitian.
Tahap tindakan
pada penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu yang masing-masing
siklus meliputi empat tindakan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan tindakan, dan refklesi.
Deskripsi Kondisi
Awal
Kegiatan awal dari penelitian ini
adalah menanyakan kepada siswa kelompok B PAUD Annahl apakah anak-anak
sebelumnya sudah pernah membentuk suatu bentuk binatang melalui beberapa media
?, hampir semua anak-anak menjawab belum pernah dan anak pun mengatakan susah
bu, selain itu kami juga menanyakan langsung kepada gurunya, apakah ibu guru
sudah pernah mangajarkan anak-anak untuk membuat bentuk binatang dengan
berbagai media, guru itupun menjawab diantaranya:
1. karena
terbatasnya waktu yang disediakan
2. karena
terbatasnya danauntuk menciptakan suatu kreativitas
3. materinya
kurang menguasai
SIKLUS 1
Maka kami pun
menanyakan pada anak-anak untuk bersama-sama membuat bentuk-bentuk binatang.
Langkah Awal Penelitian
SIKLUS I
D. Teknik Pengumpulan
Data
Berupa
metode unjuk kerja, maka teknik pengumpulan data nya adalah: Data dikumpulkan
melalui tindakan pengamatan, pelaksanaan pembuatan bentuk binatang dengan media
kardus susu bekas, serta diulang kembali pembuatannya dengan menggunakan media
piring kertas dan stick es cream
E. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan
penelitian kuantitatif deskriptif maka analisa datanya berdasarkan hasil
wawancara /observasi dan refleksi dari kondisi awal, siklus I dan II.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Kondisi Awal
B. Deskripsi
Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Apersepsi
Kami menanyakan langsung kepada
subjek macam-macam binatang khusus yang berkaki empat, pernah dilihat dimana?,
apakah melalui TV?, gambar ataukah langsung ketempat rekreasi binatang?, subjek
menjawabpun menjawab ada yang pernah keragunan, nonton TV, ataupun melihat
melalui gambar.
b. Kegiatan Inti
Kemudian peneliti masuk ke kegiatan
inti dengan cara menjelaskan kepada subjek tentang cara membuat kreativitas
suatu bentuk binatang dari media kardus susu bekas.
Dengan cara
mempraktekan salah satu bentuk binatang (contoh kuda) dari awal sampai akhir.
Dan selanjutnya subjek di persilahkan untuk mencontoh peneliti, subjek diberi
kebebasan untuk memilih dahulu bentuk binatang apa yang akan mereka buat.
2. Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang dilakukan
subjek dari mulai membawa kardus susu bekas, yang awalnya sudah disediakan
seperti kardus bekas peneliti juga menyediakan peralatan yang lain seperti
gunting, lem kertas, kertas Origami dan pensil, serta bentuk lingkaran (kaset
CD). Proses yang dilakukan subjek dari mulai menjiplak bentuk lingkaran sebesar
kaset CD, selanjutnya digunting dan bentuk lingkarannya kemudian dilipat dua yang
bergambar berada didalam bentuk lingkaran tersebut yang nantinya dijadikan
sebagai badan binatang.
Selanjutnya
menjiplak contoh kepala binatang dengan menggunakan kertas origami yang
dirangkap/dilipat selanjutnya digunting, setelah itu subjek mengunting kertas
Origami kembali untuk dibentuk sebagai ekornya, dan selanjutnya menggunting
kardus bentuk persegi panjang sebanyak 4 guntingan yang nantinya akan dijadikan
sebagai kaki-kakinya. Setelah semuanya terbentuk lalu subjek menggabungkan
bagian-bagiannya seperti kepala, badan , ekor dan kaki-kakinya, dengan cara
diberi lem kertas (fox) jika sudah terpasang semuanya maka diusahan agar bentuk
binatangnya dapat didirikan, (dengan keempat kakinya).
3. Pengamatan Tindakan
a. Proses Pembelajaran
Dari proses
pembuatan bentuk binatang yang peneliti amati, hampir semua subjek memahami
cara membuatnya hanya ada beberapa subjek yang masih kurang memahami, dan dari
pengamatan tersebut dapat dilihat dari cara subjek dalam hal menggunting
menjiplak dan memberi lem tentu berbeda-beda antara subjek yang satu dengan
subjek yang lain. Adapun subjek yang sudah mampu dalam menggunting , menjiplak
dan memberi lem tentu hasilnya lebih rapih dibandingkan subjek yang belum
mampu. Dari pengamatan peneliti berikut beberapa anak dengan inisialnya yang
belum dan sudah mampu dalam melakukan kegiatan tersebut ( dalam hal ini
kerapihan dan jumlah bentuk binatang
dari mulai kegiatan awal sampai akhir dengan waktu yang dibatasi ).
b. Hasil Pembelajaran
Berikut ini
perbandingan beberapa subjek dalam hasil bentuk binatang yang sudah dibuatnya.
HASIL PEMBELAJARAN
subjek
|
Menjiplak &
Menggunting
|
Memberi
lem
|
Keserasiaan
Ekor + kaki
|
Bentuk binatang yg di
Buat
|
|||||
Rapih
|
Tdk
rapih
|
benar
|
Tdk
benar
|
Serasi
|
Tdk
serasi
|
binatang
|
jumlah
|
penilaian
|
|
ST
|
|
V
|
V
|
|
V
|
|
Kelinci
|
2
|
B
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Kuda
|
|
C
|
|
CT
|
V
|
|
V
|
|
|
V
|
Gajah
|
2
|
C
|
|
V
|
|
V
|
|
V
|
Banteng
|
|
C
|
|
RN
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Banteng
|
2
|
B
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Kucing
|
|
C
|
|
RH
|
V
|
|
|
V
|
V
|
|
Kucing
|
2
|
B
|
|
V
|
|
V
|
|
V
|
Gajah
|
|
C
|
|
LI
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Kelinci
|
2
|
C
|
|
V
|
V
|
|
|
V
|
Banteng
|
|
C
|
|
RF
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Gajah
|
2
|
C
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Banteng
|
|
C
|
|
AZ
|
|
V
|
|
V
|
|
V
|
Banteng
|
1
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DM
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Kucing
|
1
|
C
|
|
|
|
V
|
|
V
|
|
|
|
|
SR
|
|
V
|
|
V
|
|
|
Kelinci
|
1
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SL
|
|
|
|
V
|
|
V
|
Gajah
|
2
|
C
|
|
V
|
|
V
|
|
V
|
Kucing
|
|
C
|
|
KY
|
V
|
V
|
|
V
|
|
V
|
Kucing
|
1
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
REFLEKSI
Membandingkan
dari kondisi awal dan Siklus I
a. Refleksi
Proses Pembelajaran
Dari pengamatan peneliti terhadap
subjek yang melakukan tindakan maka subjek sedikit banyak dapat memahami cara
pembuatan kreativitas melalui kardus susu bekas yang sebelumnya bertanya-tanya
(subjek kebingungan) apakah bisa dari kardus bekas susu dapat dibentuk beberapa
ekor binatang setelah diberikan penjelasan dan contoh cara membuatnya, subjek merasa
percaya diri kalau dapat mengerjakannya. Selain itu juga karena motivasi dari
penelitinya yang terjun secara langsung dengan menyanyikan lagu spirit (
manjadda wajadda ) siapa bersungguh-sungguh pasti bisa. Maka subjekpun selama
proses pembuatannya merasa enjoy, nyaman dan ada seorang subjek yang merasa
gugup namun alhamdulillah akhirnya dapat menyelesaikannya juga.
b. Refleksi
Hasil Pembelajaran
Dari hasil pengamatan tentang hasil
yang di capai dari pembuatan beberapa binatang dengan menggunakan media kardus
susu bekas maka hasilnya dan pembuatan jenis binatang yang pertama masih
dikatakan belum rapih ( masih mengalami beberapa kesulitan) dari mulai
menjiplak, menggunting mengelem, dan pembuatan ekornya, serta membutuhkan waktu
yang cukup lama dalam menyelesaikannya. Namun setelah membentuk binatang yang
kedua nampak lebih cepat waktunya namun masih ada juga yang belum rapih
hasilnya, dengan demikian secara umum dibandingkan kondisi awal dengan siklus I
(tindakan) sudah ada perbedaan dari yang belum tahu menjadi tahu kalau dapat di
bentuk binatang dari kardus susu bekas.
DESKRIPSI SIKLUS II
1. Perencanaan
Tindakan
a. Apersepsi
Peneliti
mengingatkan kembali kegiatan apa yang minggu lalu telah dikerjakan oleh para
subjek, dan dengan menggunakan media apa, lalu subjek pun menjawabnya yaitu membuat
beberapa bentuk binatang dengan media kardus susu bekas yang sudah subjek
persiapkan dari rumah.
b. Kegiatan Inti
Kemudian
peneliti masuk kekegiatan inti dengan cara membuat beberapa bentuk
binatang dengan menggunakan piring
kertas dan stick es cream.
Dengan cara
mempraktekan salah satu bentuk binatang (contoh kerbau) dari awal sampai akhir
dan selanjutnya sama seperti siklus I subjek dipersilahkan untuk membuat bentuk binatang yang sudah
dicontohkan peneliti. Subjek diberi kebebasan untuk memilih binatang apa saja
yang akan subjek buat/bentuk.
2. Pelaksanaan
tindakan
Perencanaan tindakan yang dilakukan
oleh peneliti pada siklus II ini yaitu menyiapkan bahan-bahan ysng diperlukan
diantaranya piring kertas, stick es cream, sendok es cream, kertas nasi, lem
fox, gunting, isolasi, dan spidol.
Proses yang
dilakukan yaitu dimulai dari menjiplak master kepala binatang dengan spidol,
lalu digunting, selanjutnya piring kertas langsung dilipat 2 bagian yang
warna/gambar berada didalam, bagian ini nantinya dijadikan sebagai badan
binatang selanjutnya memasangkan ke empat stick es cream, sesuai dengan bentuk
kaki binatang tersebut, lalu dibuatlah bentuk ekornya, jika sudah ada bagian-bagian
tersebut (kepala+ekor) maka tinggal memasangkan bagian-bagian tersebut.dengan
cara diberi lem fox, lalu sesuai dengan bentuk tubuh kondisi binatang tersebut,
digambarlah motif-motifnya (misal jerapah, sapi) bagian tubuh terdapat
motif-motif sehingga nampak jelas dalam membedakan binatang apakah ini?.
3. Pengamatan
tindakan
a. Proses pembelajaran
Proses
pembelajaran pada siklus II ini peneliti dapat mengamati adanya beberapa
perubahan yang dialami oleh subjek dalam melakukan kegiatan tersebut, Karena
pada siklus II ini peneliti sudah menyiapkan bagian-bagian dari binatang
tersebut (badan+kaki) yang mengunakan piring kertas dan stick es cream,
sehingga subjek tidak perlu lagi menggunting-gunting bagian tersebut yang
berbeda dari yang sebelumnya, sehingga waktu yang dibutuhkan pun relative lebih
singkat, dan hasilnya pun terlihat lebih rapih.
b. Hasil pembelajaran
Berikut table
hasil pembelajaran beberapa subjek dalam bentuk binatang yang sudah dibuatnya
pada siklus II
subjek
|
Menjiplak &
Menggunting
|
Memberi
lem
|
Keserasiaan
Ekor + kaki
|
Bentuk binatang yg di
Buat
|
|||||
Rapih
|
Tdk
rapih
|
benar
|
Tdk
benar
|
Serasi
|
Tdk
serasi
|
binatang
|
jumlah
|
penilaian
|
|
ST
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Sapi
|
|
B
|
V
|
|
|
V
|
V
|
|
Kucing
|
|
B
|
|
CT
|
V
|
|
|
V
|
|
V
|
Sapi
|
|
C
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Jerapah
|
|
B
|
|
RN
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Kerbau
|
|
B
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Kucing
|
|
B
|
|
RH
|
V
|
|
|
V
|
V
|
|
Kerbau
|
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LI
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Kerbau
|
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
RF
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Jerapah
|
|
B
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Kucing
|
|
B
|
|
AZ
|
|
V
|
|
V
|
V
|
|
Kucing
|
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DM
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Kucing
|
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SR
|
V
|
|
|
|
V
|
|
Sapi
|
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SL
|
|
V
|
|
V
|
V
|
|
Jerapah
|
|
C
|
|
V
|
V
|
|
V
|
|
Sapi
|
|
B
|
|
KY
|
V
|
|
V
|
|
V
|
|
Jerapah
|
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
REFLEKSI
Membandingkan
dari Siklus I dan Siklus II
a. Refleksi
Proses Pembelajar
Dari pengamatan siklus II terdapat
subjek yang melakukan tindakan maka peneliti menyimpulkan kalau subjek sudah
lebih memahami cara membuatnya dan cepat, rapih dalam mengerjakannya, dan pada
siklus II ini alhamdullah subjek tampak siap untuik mengerjakannya dan tidak
terdapat subjek yang merasa gugup lagi serta semuanya enjoy dalam
menyelesaikannya.
b. Refleksi
Hasil Pembelajaran
Dan hasil pengamatan yang dilakukan
maka peneliti merefleksi dibandingkan dengan siklus I pada siklus II ini hasil
pembelajarannya, dapat dilihat dari table hasil pembelajaran siklus I dan II
yang mana pada siklus II hampir 80 % dari jumlah subjek yang diamati mendapat
nilai bagus (B) serta hasil karyanya lebih rapih dan serasi dengan bentuk
binatangnya yang lebih bervariatif
seperti binatang Kucing, Gajah, Kerbau, Kelinci dan Kuda.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
diadakannya tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan
mahasiswa dapat menambah wawasan serta sebagai ajang pembelajaran bagi
mahasiswa untuk mengembangkan segala potensi dan kemampuannya untuk dapat
mengatasi segala masalah yang dihadapi guru serta anak-anak dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk membentuk atau menggambar suatu binatang berkaki empat (4)
dengan memanfaatkan media barang bekas berupa kardus atau pun piring kertas.
Penelitian
yang kami lakukan di Paud An-nahl mendapat sambutan yang luar biasa,
dikarenakan guru ataupun anak-anak diPaud An-nahl belum dan tidak pernah
memanfaatkan media barang bekas berupa kardus ataupun piring kertas. Yang akan
dijadikan kreativitas sesuatu yang menarik bagi anak-anak yaitu berupa
bentuk-bentuk binatang berkaki 4.
Penelitian
ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dimana analisa datanya
berdasarkan hasil wawancara, observasi serta refleksi dari kondisi awal siklus
I dan II, dan tiap-tiap siklus terdiri dari planning, acting, observing, dan
reflecting.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tindakan yang mengacu kepada salah satu
teori yaitu menurut Barron (1969) yang mengatakan bahwa “kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru “ maka melalui
pemanfaatan media kardus bekas dilanjutkan dengan piring kertas + stick es
cream dapat dihasilkan beberapa bentuk binatang yang hasil karyanya dari mulai
kurang rapih dan belum serasi sampai menjadi rapih, serasi dan bentuk
binatangnya yang lebih bervariatif seperti binatang Kucing, Jerapah, Gajah,
Sapi, Kerbau, Kelinci, dan Kuda.
B. Saran
Dengan
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , yaitu dengan terjun langsung
dalam kegiatan pembelajaran dalam mengaplikasikan lmu-ilmu yang sudah didapat
untuk
Memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas kegiatan dan hasil belajar mengajar agar lebih baik
lagi dan berhasil dengan optimal. Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa sebagai peserta peneliti, STIT Insida, guru, anak-anak serta
lingkungan sekolah.
1. Bagi
Mahasiswa
Membangun team yang solid dengan membangun
komunikasi yang sehat sesama teman dalam kelompok dan orang lain serta selalu
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam kegiatan penelitian yang kami
lakukan agar semua tujuan dapat berhasil dengan optimal.
2. Bagi STIT
Insida
a. Dalam pembekalan
kepada peserta hendaknya lebih terperinci, dan memberikan waktu untuk dapat
observasi tempat PTK agar lebih mengenal tentang situasi dan kondisi social
budaya, kebiasaan, daya serap anak-anak didik, serta apa yang dibutuhkan
lingkungan sekolah sehingga lebih terarah akan tujuan penelitian ini
dilaksanakan.
b. Peran dan
fungsi dosen pembimbing agar lebih baik lagi sehingga pelaksanaan PTK lebih
terarah.
3. Bagi guru dan
lingkungan sekolah
Diharapkan agar
ada kemajuan dari kretivitas yang sudah diberikan agar lebih ditingkatkan
lagi supaya pembelajaran yang diberikan
kepada anak-anak lebih menarik dengan memanfaatkan barang –barang bekas yang
ada agar kedepannya sekolah akan lebih maju lagidengan kretivitas yang ada.
Langganan:
Postingan (Atom)